1. Pusing
Pusing merupakan gejala yang umum, terutama di kalangan orang setengah baya dan lanjut usia, dan tidak spesifik, dengan berbagai penyebab yang melibatkan berbagai aspek tubuh. Banyak orang tidak dapat membedakan antara pusing dan vertigo, yang terakhir dapat memiliki sensasi berputar, yang umumnya lebih umum terjadi pada penyakit organ vestibular. Oleh karena itu, anggota keluarga perlu menanyakan apakah pasien merasa pusing atau berkunang-kunang. Ketika terjadi krisis hipertensi atau suplai darah arteri serebral yang tidak mencukupi, gejala yang mirip dengan vertigo telinga bagian dalam dapat terjadi.
2. Sakit kepala
Sakit kepala juga merupakan gejala umum hipertensi, yang sering ditandai dengan nyeri tumpul atau berdenyut terus-menerus, bahkan nyeri hebat dan hebat. Sakit kepala sering terjadi di pagi hari saat bangun tidur, berangsur-angsur berkurang setelah bangun tidur dan makan. Rasa sakit sebagian besar terletak di pelipis di kedua sisi dahi dan bagian belakang kepala.
3. Palpitasi
Penderita hipertensi sering kali tidak sabaran, sensitif terhadap situasi, dan mudah bersemangat. Palpitasi dan insomnia lebih umum terjadi, dan insomnia sering ditandai dengan kesulitan tidur atau bangun pagi, kurang tidur, sering mimpi buruk, dan mudah terbangun. Hal ini terkait dengan disfungsi korteks serebral dan disfungsi sistem saraf otonom.
4. Iritasi, kecemasan, insomnia, kurangnya konsentrasi
Hipertensi dapat dengan mudah menyebabkan pembesaran, pelebaran, dan gejala-gejala lainnya pada jantung, yang mengakibatkan fungsi jantung tidak normal dan jantung berdebar-debar. Beberapa teman penderita hipertensi mungkin mengalami kesulitan tidur, bangun pagi, lebih banyak mimpi, dan cenderung terbangun. Manifestasi spesifiknya adalah kurangnya konsentrasi, mudah teralihkan, dan mudah lupa akan kejadian-kejadian terkini.
5. Perdarahan (jarang terjadi)
Akibat hipertensi, dapat menyebabkan arteriosklerosis serebral, yang menyebabkan elastisitas pembuluh darah menurun dan kerapuhan meningkat, sehingga mudah pecah dan berdarah. Di antara semuanya, mimisan lebih umum terjadi, diikuti oleh mimisan konjungtiva, mimisan fundus, pendarahan otak, dll. Menurut statistik, sekitar 80% pasien dengan mimisan yang signifikan menderita hipertensi.
